Wednesday, 27 March 2013
Sejarah Taekwondo
PENGENALAN
Ringkasan yang dibincangkan dalam tugasan ini adalah hal-hal yang telah diterangkan tentang sejarah taekwondo. Taekwondo juga disebut sebagai Tae Kwon Do atau Taekwon-Do. Ia merupakan sukan nagara Korea. Dalam perkataan Korea ‘Tae’ bermaksud kaki, Kwon meaning tangan dan ‘Do’ bermaksud teknik, oleh itu, Taekwondo bermaksud ‘teknik menguna kaki dan tangan. Pada dinasti Silla (668AD-935AD). Seorang cina yang bernama Chuan Fa melatih tentera Korea pelbagai seni pertahanan seperti menyerang dengan tangan kosong. Pada awal dinasti Joseon(1393-1910), Subak dibahagikan kepada Taekyon dan Yusul. Pada abad18, King Chongjo diminta menghasilkan Muye Dobo Tongji, ini adalah suatu seni pertahanan yang teratur, ia termasuk berdisiplin dan kosong tangan Kwonbup.
Dalam tempoh Jepun menakluki Korea (1910-1945), banyak orang Korea menentang orang Jepun dengan seni pertahanan ini China seperti karate. Pada tahun 1945, banyak sekolah seni pertahanan ditubuhkan. Pada tahun 1955, seni pertahanan ini disebutkan dalam pelbagai nama. Presiden South Korea Syngman Rhee cuba menyatukan semua seni pertahanan sebagai ‘Taekwondo’.Pada tahun 1959, ‘Korean Taekwondo’ Association’(KTA) ditubuhkan. General Choi ialah presiden. Pada tahun 1960, Jhoon Rhee mengajar Korean Karate di United States. Beliau menukar nama ini kepada Taekwondo selepas berjumpa dengan presiden Choi Hong Hi. Oleh itu, Rhee boleh dikatakan sebagai bapa Taekwondo Amerika.
Pada tahun 1972, Kukkiwon dijadikan pusat Taekwondo di Korea selatan. Pada tahun 1973, World Taekwondo Federation(WTF) ditubuhkan oleh kerajaan Korea selatan untuk bersaing dengan ITF. Pada Julai 1980, ‘International Olympic Committee’ memperkenalkan WTF(World Taekwondo Federation). Taekwondo adalah sukan demotasi pada tahun 1988 Seoul Olimpik. Ia diikhtirafkan sebagai salah satu sukan Olimpik sejak tahun 2000 sydney Olimpik.
ASAL USULNYA TEAKWANDO
a) Zaman kuno
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dapat di lihat pada empat zaman, iaitu : Pada zaman kuno, zaman pertengahan , zaman moden dan zaman sekarang. Pada zaman Kuno merupakan asal usul teakwondo, pada dasarnya manusia mempunyai rasa untuk mempertahankan dan melindungi diri dan kehidupanya, ia dilakukan sepanjang hari. Perkembangan manusia tidak tidak lepas dari kegiatan / gerakan fikizikalnya, tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada ketika ini juga manusia tidak berfikir untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara ilmiahnya dapat mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Setelah mereka pandai mempertahan diri mereka tanpa senjata telah memperkembangkan lagi seni bela diri ini, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik seni bela diri adalah dari pengalaman mereka menlawan musuh-musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni bela diri Taekwondo yang kita kenal sekarang, di mana pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" ,dan beberapa nama lagi. .
Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa atau kerajaan yang mempertunjukan aksi seni bela diri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiga-tiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para kesatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para kesatria yang tergabung dalam militan saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat stabil. Menurut catatan , kelompok kesatria muda yang terdiri dari organiosasi seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni bela diri sebagai salah satu perkara penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni bela diri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga beesatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas secara berluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, ini menunjukkan ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun sebelum masihi di semenanjung Korea bahagian utara, membentuk kesatuan para kesatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang yang bermaksud lelaki-lelaki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung atau peperangan. Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakannya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni bela diri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktikkan dari sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit - langit kuburan kerajaan Muyong - chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )
Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masihi di tenggara semenanjung Korea, secara geografi tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjata diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni bela diri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah satu cara bela diri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem bela diri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya (moto @ matlamat) yang terkenal iaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dalam peperangan. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para kesatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang di kelasikasi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" atau gulat gaya Korea. Ketika aman atau tiada peperangan, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan dan benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat patuh pada ajaran dan disiplin pada agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahawa seni bela diri ini dipraktikkan dikuil - kuil, digambarkan dengan adegan lelaki-lelaki yang nampak kuat dalam sikap berani dan mempertahankan diri dengan mwenggunakan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada bela diri dan "Taekkyon" nampak atau muncul bersamaan , dan keduanya boleh dilihat pada Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahawa pada masa kerajaan Shilla " Subak" teknik-teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.
Gambar di atas adalah patung 2 eksatria yang sedang dalam pose atau sikap seni bela diri Kumgang Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla dan dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik
b) Zaman pertengahan
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk ketenteraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan seni bela diri menjadi klesfikasi untuk merekrut personel ketenteraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam bela diri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketenteraan. Raja-raja pada Dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang popular juga pada pandangan masyarakat dan dijadikan anjakkan perekrutan tentera. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal, untuk pertahanan.
Pada masa moden Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tenteranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni belan diri. Kemudian, Raja Jungjo setelah digantikan oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketenteraan dan mempraktik seni bela diri. Sehubungan dengan ini, sebuah buku diterbitkan tentang ilustrasi seni bela diri yang diberi judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar-gambar dan ilustrasi yang mirip, menyerupai bentuk, sikap ( Poomse ) dan gerakan dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, tetapi hal ini tak dapat dapat dibuat perbandingan dengan teakwondo yang ada pada hari ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan moden ( Scientific Studies). Akan tetapi, saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni bela diri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master bela diri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
c) Zaman sekarang
Seiringan dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah atau perguruan bela diri. Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antara perguruan bela diri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan: Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada, 16 September 1961 berlaku perubahan iaitu menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan pelbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk setiap lapisan masyarakat. Taekwondo berkembang dan tersebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin atau program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentera dan polis.
Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekal keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia, rutinnya dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu, untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang disetiap penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan popular. Taekwondo telah dipertandingkan dipelbagai pertandingan pelbagai acara diseluruh dunia, dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga rasmi di Olympic Games 2000, Sydney.
APA ITU TEAKWONDO?
Taekwondo merupakan antara seni tempur Korea yang paling bersistematik dan mempunyai elemen saintifik yang tinggi. Taekwondo bukan sahaja mengajar ahlinya tentang kemahiran tempur secara fizikal malah juga nilai disiplin yang membentuk jati diri pengamalnya. Hari ini Taekwondo telah muncul sebagai badan sukan global yang mendapat reputasi antarabangsa dan berdiri bersama sukan-sukan rasmi Olimpik lain.
Mari kita amati secara dekat makna perkataan 'Tae' 'Kwon' 'Do'. Ianya terdiri daripada tiga rangkap perkataan seperti yang dinyatakan di dalam sistem ejaan Bahasa Inggeris, walau bagaimanapun 'Taekwondo' dianggap satu perkataan dalam Bahasa Korea. 'Tae' memberi definasi 'kaki' atau 'memijak pada', 'Kwon' bermaksud 'genggaman tangan/ kepal tangan/ tinju/ buku lima, penumbuk' atau 'berlawan' dan 'Do' bermakna 'cara/ kaedah' atau 'disiplin'. Jika tiga bahagian ini disatukan, konsep penting di sebalik perkataan 'Taekwondo' akan dapat difahami.
Pertama, penggunaan 'kaki dan tinju tangan' atau struktur badan lain yang diwakili oleh kaki dan tangan semasa mempertahankan diri sangat efektif melalui kaedah Taekwondo. Kedua, Taekwondo mengajar pengamalnya mengawal diri supaya bertenang dan seboleh-bolehnya mengelakkan pertarungan semasa berkonflik. Konsep ini datang daripada makna 'Tae Kwon', 'meletakkan tinju atau perasaan mahu berlawan di bawah kawalan diri' [atau 'memijak pada tinju']. Jadi Taekwondo bermaksud 'kaedah tepat/ betul menggunakan semua bahagian badan untuk mengelak atau menamatkan pertarungan seterusnya membantu membina dunia yang lebih aman'.
Taekwondo telah membangun semenjak 5000 tahun yang lalu bersama perkembangan sejarah Korea dan dipanggil dengan beberapa nama berbeza sepanjang era tersebut. Di Korea, Taekwondo mula-mulanya dikenali sebagai seni mempertahankan diri yang dipanggil 'Subak' atau 'Taekkyon', dan dibangunkan sebagai kaedah latihan fizikal dan minda di dalam era pemerintahan kuno Koguryo, di bawah nama 'Sunbae'. Semasa era Shilla, seni tempur ini dijadikan tulang belakang kepada institusi Hwarangdo yang berperanan melahirkan pemimpin kerajaan yang berkebolehan pada masa itu.
Taekwondo hari ini berkongsi beberapa persamaan pada sesetengah elemen dengan seni tempur ketimuran lain tetapi selepas beberapa evolusi ke atasnya, Taekwondo telah dimajukan dengan banyak gaya berbeza berbanding yang wujud pada seni tempur negara di sekeliling Korea iaitu Jepun dan Cina.
Taekwondo sangat berlainan berbanding seni tempur ketimuran lain. Pertama, secara fizikalnya Taekwondo sangat dinamik dengan pergerakan aktif yang merangkumi kemahiran dan formasi kaki yang mengelirukan. Kedua, prinsip pergerakan fizikalnya adalah baik dan selari dengan kesihatan tubuh dan minda. Ketiga, Taekwondo memiliki pelbagai gaya serangan dan bertahan yang dinamik lagi praktikal.
Taekwondo boleh dicirikan dengan pelbagai uniti. Uniti tubuh badan, minda, kehidupan, uniti seni gaya ['poomsae' atau 'bunga silat'], uniti konfrontasi dan uniti pecahan atau patahan. Bila seseorang menggunakan/ melakukan Taekwondo, dia harus berfikiran tenang dan menyelaraskan mindanya dengan pergerakan yang dilakukan dan memperluaskan penggunaan keharmonian ini dalam kehidupan dan tatacara sosial. Kaedah ini menunjukkan bagaimana dalam Taekwondo prinsip pergerakan fizikal, prinsip latihan minda dan prinsip kehidupan menjadi satu. Manakala poomsae (bunga silat) yang betul/ tepat akan membuahkan pergerakan yang bersesuaian dalam mana-mana konfrontasi selain daripada menghasilkan kekuatan serangan yang padu.
Bagaimanakah uniti-uniti di atas boleh diperolehi melalui Taekwondo? Sebagai contoh, di dalam kehidupan, kita mempunyai kerja, menyara keluarga, berlawan dengan bersebab dan lain-lain. Apa yang membuatkan Taekwondo berbeza dengan amalan-amalan ini ialah, ianya mengandungi aktiviti-aktiviti yang menyediakan pengamalnya berhadapan dengan pelbagai jenis situasi penentangan dan boleh bertahan dengan susulan konfrontasi selepasnya. Seseorang harus mengatasi mana-mana musuh yang cuba mencederakannya. Tetapi dengan memenangi sesuatu pertarungan adalah tidak cukup untuk menjamin keselamatan kerana musuh-musuh tersebut mungkin akan kembali sembuh dan mengumpul kekuatan seterusnya menyerang lagi. Tambahan lagi, akan terdapat ramai lagi musuh lain selain daripada musuh yang baru dikalahkan. Seseorang tidak boleh sama sekali rasa selamat kecuali keamanan kekal dicapai. Untuk menikmati keamanan kekal ini, seseorang perlu faham dan mahir menggunakan ciri-ciri uniti tersebut dan inilah matlamat yang mahu dicapai dengan Taekwondo. Jika tidak, Taekwondo tiada bezanya dengan pelakuan samseng bertarung di jalanan.
SEJARAH TAEKWONDO MALAYSIA
Mandat yang diberi oleh Persatuan Taekwondo Korea (KTA) ,Taekwondo telah dibawa ke Malaysia oleh General Choi Hong Yi . Persatuan ini bermula di Kuala Lumpur dan kemudian tersebar di negeri-negeri lain. Pada tahun 1963, Persatuan Taekwondo Selangor telah diasaskan pada mulanya panduan teknikal dan sebahagian besar prodedur pentadbiran dilakukan oleh instructor Korea ini menimbulkan masalah pada ahli dengan instructor dalam penggunaan bahasa yang sukar difahami.
Pada tahun 1966/67, pengorganisasi semula telah dibuat oleh KTA yang menggabungkan pelbagai Taekwondo "KWANS" di Korea ini membuat ahli-ahli mula besemagat dalam aktiviti ini. General Choi, merupakan orang yang memperkenalkan seni ini di Malaysia ini kerana beliau tidak bersetuju dengan dengan hikraki taekwondo di Korea.Maka, selepas itu munculah Persekutuan Taekwondo Antarabangsa (ITF) yang diketuai oleh General Choi di Toronto, Kanada. Dan Persekutuan Taekwondo Dunia (WTF) pula di bawah Dr. Un Yong Kim yang berpusat di Seoul, Korea Selatan.
Tiga orang kuat mula membentuk persatuan Taekwondo Malaysia pada 1972 dan ia secara rasminya ditubuhkan pada 27 April 1974. Mereka ialah Mr. Leow Cheng Koon( Ketua Instuctor Persekutuan dan Pengarah Teknikal Kebangsaan Jawatankuasa Teknikal dan Pentadbiran), Mr Christopher Lai (Setiausaha Agong MTA yang pertama) dan Mr. Chin Mee Keong (Pengerusi MTA yang pertama).Wakil dari Selangor, Angkatan Tentera Malaysia, Perak, Pahang, Negeri Sembilan, Terengganu, Johor dan Sabah menghadiri sidang mesyuarat pembukaan persatuan ini. Setelah pemergian Instructor Korea, senior yang terikat oleh polisi ITF yang dibuat oleh General Choi mengambil keputusan untuk menghubungi KTA untuk memperolehi nasihat teknikal bagi menyambung proganda Taekwondo. Setelah menandatangai perjanjian, MTA telah bergabung dengan WTF dan menyertai 1st World Taekwondo Championship di Seoul.
MTA kemudian menjalin hubungan dengan WTF untuk memperolehi maklumat teknikal yang lanjut, kursus kemajuan serta penyertaan pertandingan peringkat antarabangsa. Dalam mencapai era kemajuan persatuan, timbulnya pelbagai masalah dan rintangan. Tetapi percinta seni taekwondo ini telah mencari jalan untuk mengatasi masalah yang timbul ini. Dalam jangka masa yang pendek ini, MTA telah diperkembangkan di seluruh Malaysia. Kini ia disertai oleh Semenanjung, Malaysia Timur, Polis, angkatan tentera dan MASUM.
SEJARAH PERKEMBANGAN SUKAN TAEKWONDO DI MALAYSIA
Taekwondo pada mulanya diperkenalkan kepada Malaysia pada 1963 oleh General Choi Hong Hi (yang kemudian merupakan duta Republik Korea di Malaysia). Pada masa itu General Choi diberi mandat oleh Persatuan Taekwondo Korea (KTA) untuk mengembangkan seni tempur ini ke luar negara. Beliau memulakan langkah ini di Kuala Lumpur dan kemudian berkembang ke negeri-negeri lain.
Pada 1663, Persatuan Taekwondo Selangor ditubuhkan. Pada sekitar awal tahun 60an, arahan teknikal dan prosidur pentadbiran Persatuan Taekwondo Selangor kebanyakannya dikendalikan oleh jurulatih bangsa Korea yang berbeza. Komunikasi di antara pelatih dan jurulatih adalah kurang selain daripada perkembangan naik pangkat para junior dan senior di kalangan rakyat Malaysia juga adalah lambat.
Pada 1966 hingga 1967, dengan penstrukturan semula dan timbulnya langkah Persatuan Taekwondo Korea menggabungkan pelbagai aliran tempur Korea “KWANSEke dalam sukatan pelajaran Taekwondo, kesetiaan pengikut Taekwondo di Malaysia kepada persatuan yang sedia ada telah teruji. General Choi, yang dipertanggungjawabkan memperkenalkan Taekwondo di Malaysia tidak bersetuju dengan yang lain dalam hiraki kepimpinan Persatuan Taekwondo Korea menggabungkan KWANS ke dalam sukatan pelajaran Taekwondo. Kesan daripada perkembangan ini tertubuhnya International Taekwondo Federation (ITF) diketuai oleh General Choi Hong Hi, berpusat di Toronto Kanada dan World Taekwondo Federation (WTF), di bawah kepimpinan Dr. Un Yong Kim, berpusat di Seoul Korea Selatan.
Para Pelatih senior terutama di Selangor menyedari bila tiadanya badan kebangsaan yang mentadbir perkembangan seni tempur ini secara berdikari daripada tenaga bangsa Korea terutama dalam lapangan menyelaraskan polisi, panduan dan peraturan dalam mempromosikan Taekwondo menyebabkan perkembangan sukan ini terjejas di Malaysia. Ini telah terbukti bila tenaga pentadbir terakhir bangsa Korea meninggalkan negara pada awal tahun 70an, perkembangan sukan Taekwondo negara telah teruk merosot.
Secara praktikalnya, tiada persatuan negeri di seluruh negara dan kebanyakan jurulatih adalah berbangsa Korea. Mereka mencipta peraturan sendiri dan menjalankan pusat latihan di mana senario ini menimbulkan ketidakpuashatian di kalangan pencinta Taekwondo di setiap negeri. Walaupun kemudiannya banyak persatuan negeri ditubuhkan, mereka masih tidak menukar status quo sebelum ini bila mana bangsa Korea masih mendominasi persatuan-persatuan ini. Sistem ujian naik taraf juga tidak diselaraskan selain daripada setiap negeri masing-masing tidak mengiktiraf antara satu sama lain. Juga tiada langkah muktamad untuk meletakkan tenaga pengajar senior tempatan mengambil alih pucuk pimpinan persatuan jika pemimpin-pemimpin bangsa Korea ini bercadang meninggalkan negara.
Kemudiannya, langkah menubuhkan Badan Taekwondo Kebangsaan telah dimulai oleh Mr. C.K. Leow (Ketua Jurulatih Persekutuan dan Pengarah Lembaga Teknikal dan Pentadbiran Taekwondo Kebangsaan Esehingga kini) dan Mr. Christopher Lai (bekas Pegawai Tertinggi Persatuan Taekwondo Malaysia MTA/ WTF) serta Mr. Chin Mee Keong (pengerusi pertama Persatuan Taekwondo Malaysia MTA/ WTF). Dengan dedikasi tinggi, pengorbanan dan kesabaran, ketiga-tiga individu ini bersama bantuan beberapa pengamal senior Taekwondo tempatan mengadakan satu mesyuarat yang disertai oleh wakil daripada Selangor, Angkatan Tentera Malaysia, Perak, Pahang, Negeri Sembilan, Terengganu, Johor dan Sabah dengan tujuan merealisasikan penubuhan Badan Taekwondo Kebangsaan tersebut.
Pada awal tahun 70an, beberapa individu senior penting yang menyokong penubuhan tersebut daripada Persatuan Taekwondo Selangor yang pada masa itu masih dibayangi oleh polisi International Taekwondo Federation (ITF) melalui jurulatih-jurulatih bangsa Korea di bawah General Choi bercadang menghubungi Persatuan Taekwondo Korea secara terus untuk mendapatkan nasihat teknikal dan panduan yang perlu untuk meneruskan perkembangan Taekwondo di Malaysia. Impak daripada komunikasi dengan Persatuan Taekwondo Korea ini ialah, mereka telah berpecah daripada ITF dan menyertai Kejohanan Taekwondo Dunia Pertama pada 1973 di Seoul Korea Selatan anjuran Persatuan Taekwondo Korea.
Di kejohanan ini, Persatuan Taekwondo Korea dengan restu kerajaan Republik Korea telah menggerakkan langkah sulong menubuhkan World Taekwondo Federation (WTF) bersama para delegasi daripada 22 negara. Malaysia diwakili oleh Mr. C.K. Leow, Mr. Christopher Lai dan Ms. Betty Khoo.
Persatuan Taekwondo Malaysia (MTA/ WTF) mula menjalinkan hubungan erat dengan WTF dan dibekalkan informasi teknikal, kursus lanjutan dan berpeluang menyertai pertandingan antarabangsa kelolaan badan Taekwondo dunia tersebut. Latihan tempatan juga dikendalikan oleh pemegang talipinggang hitam tahap 3 hingga 4 berbangsa Malaysia sendiri.
Bagi mereka di dalam persatuan kebangsaan pada masa itu, bukanlah sesuatu yang mudah untuk menggerakkan fungsi dan meletakkan Taekwondo pada tahap yang efektif, namun cinta mereka terhadap Taekwondo membantu mengatasi banyak masalah dan kesusahan yang datang. Selepas beberapa tahun yang singkat, MTA/ WTF telah banyak menyumbang kepada perkembangan Taekwondo di seluruh negara. Hari ini MTA/ WTF telah dianggotai oleh semua negeri Malaysia, Polis Diraja Malaysia (PDRM), Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dan Majlis Sukan Universiti-Universiti Malaysia (MASUM).
MTA/ WTF merupakan satu-satunya persatuan Taekwondo di Malaysia yang diiktiraf oleh Majlis Olimpik Malaysia (MOM) semenjak 1978. Selain daripada itu, MTA/ WTF bernaung di bawah badan sukan antarabangsa di bawah:
(1) World Taekwondo Federation (WTF) yang juga merupakan ahli International Olympic Committee (IOC) dan General Assiciation of International Sports Federation (GAISF) serta badan sukan antarabangsa lain
(2) Pesekutuan Taekwondo Asia (Asian Taekwondo Union)
(3) Persekutuan Taekwondo Asia Tenggara (Southeast Asia Taekwondo Union)
Dengan keputusan positif daripada projek-projek yang dijalankan oleh WTF di seluruh dunia bersama penganjuran Kejohanan Taekwondo Dunia dan kejohanan peringkat sektor geografi, Taekwondo (WTF) sekarang boleh dianggap sukan tempur yang paling popular di Malaysia. Lebih-lebih lagi Taekwondo (WTF) merupakan satu-satunya aliran Taekwondo yang diterima bertanding di kejohanan Sukan Olimpik, Asia, Asia Tenggara (SEA Games), Sukan Malaysia (SUKMA), Majlis Sukan Universiti-Universiti Malaysia (MASUM) dan Majlis Sukan Sekolah-Sekolah Malaysia (MSSM).
Bagi menjamin keberkesanan projek teknikal yang dijalankan, Persatuan Taekwondo Malaysia (MTA/ WTF) mempunyai Lembaga Teknikal & Pentadbiran: Technical & Administration (TAB)nya sendiri yang dianggotai oleh ketua jurulatih setiap negeri.
TAB bertanggungjawab menjalinkan hubungan muhibah di kalangan ahlinya yang berbilang bangsa dan agama melalui pertandingan di antara sekolah, zon dan kebangsaan pada setiap tahun selain menganjurkan seminar/ kursus pengadilan dan kejurulatihan 2 kali setahun.
Sebagai tambahan kepada seminar dan kursus ini, Pemegang Talipinggang Hitam yang berdaftar dengan MTA/ WTF dihantar ke Korea untuk menerima tunjuk ajar secara langsung mengenai teknik kejurulatihan dan pertandingan.
Bukan sesuatu yang keterlaluan dikatakan bahawa MTA/ WTF merupakan persatuan sukan tempur terbaik di Malaysia ketika ini. Melalui dedikasi dan kerja keras para pegawai dan ahli TAB, MTA/ WTF telah berjaya mencapai banyak objektif selain daripada berjuang di bawah bendera negara di setiap kejohanan antarabangsa bila peruntukan kewangan untuknya diluluskan.
Projek teknikal MTA/ WTF banyak dibiayai oleh syarikat swasta seperti Nestle Products Sdn. Bhd yang telah lama memberi sokongan kepada sukan ini manakala Pro-Specs, Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Cheetah merupakan penganjur jangka pendek kepada peojek MTA/ WTF. Juga tidak dinafikan sumbangan Majlis Sukan Negara (MSN) yang telah banyak mengeluarkan belanjawan membiayai banyak kejohanan antarabangsa untuk MTA/ WTF. Peruntukan kewangan ini digunakan untuk membiayai kejohanan, seminar dan kursus selain daripada meningkatkan tahap keberkesanan servis MTA/ WTF melalui peningkatan tahap kualiti fasiliti seperti peralatan pejabat, peralatan pertandingan dan menyediakan premis yang dijadikan gim untuk perkembangan sukan Taekwondo.
Sebagai badan sukan, MTA/ WTF sangat komited mengembangkan Taekwondo ke sekolah, kolej, universiti serta sektor awam dan swasta di seluruh negara. MTA/ WTF juga mempunyai jurulatih yang berkelayakan mengajar di lebih 1,200 buah sekolah dan institusi pengajian tinggi di Malaysia.
Dalam usaha mengekalkan keberkesanan dan mengawal tahap kualiti standard para jurulatih, MTA/ WTF mempunyai pegawai teknikal di dalam Lembaga Teknikal & Pentadbiran (TAB)nya yang merangkumi semua penggiat senior (lebih 15 tahun pengalaman) untuk mengendalikan semua projek teknikal seperti:
1. Sistem kelayakan jurulatih
2. Sistem ujian naik pangkat para ahli
3. Klinik kejurulatihan untuk para jurulatih
4. Promosi melalui pameran
5. Pertandingan
6. Kurikulum untuk sistem kelayakan jurulatih
7. Kurikulum untuk sistem ujian naik pangkat para ahli
8. Mengatur program latihan khas untuk individu atau kumpulan terpilih
9. Latihan persedian untuk Skuad Kebangsaan dan Skuad Bakat bertanding di peringkat kebangsaan dan antarabangsa
MTA/ WTF adalah komited dan nekad memberi bimbingan profesional kepada ahlinya bukan sahaja ke arah membina kecemerlangan disiplin, jati diri, kesihatan dan pertahanan diri, tetapi turut membawa kegemilangan kepada Malaysia melalui pertandingan antarabangsa yang disertai.
ASAL NAMA TEAKWONDO
Taekwondo telah berkembang menjadi suatu seni bela diri bangsa Korea bersama dengan sejarah panjang bangsa Korea selama 5000 tahun dan telah berkembang menjadi suatu olah raga nasional, dan menjadi salah satu olah raga internasional.Kata “Tae Kwon Do” berasal dari bahasa Korea yang terdiri dari “tae” yang berarti menendang, “kwon” yang berarti pukulan atau memukul dan “do” yang berarti “jalan hidup manusia yang benar.
Tujuan dari berlatih Tae Kwon Do adalah untuk mencari kesempurnan diri dalam hal karakter pribadi, melalui pengembangan spiritual yang merupakan hasil dari latihan pikiran dan jasmani, untuk menumbuhkan pengendalian diri dan keseimbangan rohani dan untuk mencapai kebesaran jiwa.
When each syllable of the “Teakwondo” is taken separately, TAE means “to smash or destroy with the foot” KWON it’s means “ to strikewith the hand or fist”, DO it’s mean”the system or methodaaaa”.
FALSAFAH TAEKWONDO.
Taekwondo adalah merujuk kepada seni pertahanan diri. Walau bagaimanapun, perkembangan hari ini telah menjadikannya sebagai sukan atau seni bela diri. Taekwondo merupakan satu teknik seni bela diri yang menggunakan tangan dan kaki. Tetapi, objektif teakwondo yang utamanya adalah bukan untuk belajar bagaimana berlawan. Ia adalah lebih tertumpu kepada pemberlajaran teknik menggunakan kaki dan tangan untuk membimbing minda dan semangat ke arah keharmonian serta meningkatkan kesihatan fizikal.
Ahli Taekwondo melakukan apa yang mereka lakukan untuk membentuk mental dan fizikal mereka untuk mencapai kesempurnaan. Latihan Taekwondo juga menekankan perjuangan memupuk dan menjaga diri sendiri. Kesabaran dan disiplin diri mampu memerangi kekuatan menerusi pengulangan latihan fizikal. Ahli Taekwondo didedahkan dengan berfalsafah hidup dan matlamat untuk mencapai keharmonian dengan minda dan badan. Kemudian keharmonian dengan orang lain, alam sekitar, negara dan alam semesta.
KESIMPULAN
Kesimpulannya Taekwondo mendidik pengamalnya menjaga kesihatan tubuh badan dan minda selain daripada mendedahkan ahlinya kepada kaedah terbaik mengelakkan konfrontasi dan berfikiran rasional dan tenang terhadap sebarang bentuk penentangan tetapi dalam masa yang sama berupaya menamatkan konfrontasi tersebut dengan kadar yang segera jika diserang menggunakan kemahiran bertempur yang dipelajari. Taekwondo adalah pemangkin kepada keharmonian dan peningkatan kualiti hidup melalui aktiviti-aktiviti pembinaan kecemerlangan disiplin, jati diri, kesihatan dan pertahanan diri di dalamnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment